Diduga karna Carut Marut serta buruk nya SDM Karyawan Bank Lampung

mediamatapena.id-bandar lampung

Kesenjangan gaji Teller digaji Rp 3 sampai Rp 4 juta per bulan, sedangkan gaji direktur Rp.45 sampai dengan Rp. 50 juta, Bahkan gaji para direkturnya mencapai Rp. 100 juta per bulan, dengan kondisi negara sedang dalam keadaan devisit anggaran pejabat justru menerima gaji mewah, Tidak ada transparansi atas audit OJK dan Bl terhadap Bank Lampung, sehingga adanya keraguan perusahaan ini dalam kondisi stagnan, terkait dengan kelayakan, kenyamanan dan keamanan sistim yang masih rendah, perusahaan tidak naik kelas dan kalah jauh dengan bank daerah lainnya tapi Justru Bank BJB yang maju pesat di Lampung, Pertanggung jawaban keamanan,security perbankan, manajemen IT Bank Lampung yang masih bobrok sehingga kerap terjadi pembobolan ATM, duplikat data, pemindahan dana nasabah dengan mudah dilakukan oknum Bank Lampung sendiri, Buruknya pelayanan Bank Lampung serta keraguan keamanan dana nasabah dengan fakta 116 Kepala Pekon memindahkan rekeningnya pada Bank lain (BUMN) pada KCP Krui Lampung Barat, Terjadinya kerugian perusahaan (Bank Lampung KCP Liwa) hingga senilai Rp 3,1 miliar atas pemalsuan data nasabah program KUR yang diduga adanya permainan antara oknum pengajuan KUR dengan pihak pejabat bank itu sendiri dan Permainan sindikat cetak ATM untuk menyedot tabungan nasabah pasif, sehingga kerugian nasabah mencapai Rp 2 miliar dari 175 nasabah pada KCP Unit 2 Tulang Bawang serta Buruknya SDM karyawan Bank Lampung dengan menjadi pelaku pembobolan ATM yang merugikan perusahaan hingga Rp 800 juta di KCP Pesisir Barat(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama