Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyebut pembangunan dapur MBG ini merupakan tindak lanjut dari program nasional. Ia berharap Bandar Lampung bisa menjadi daerah percontohan.
“Tempat-tempat yang telah kita tunjuk harus aktif memantau kondisi di lapangan. Ini penting karena wilayah kita akan jadi contoh pelaksanaan program MBG,” ujar Eva Dwiana.
Eva menegaskan, keberhasilan program ini butuh kolaborasi lintas level—mulai dari kota, kecamatan, hingga kelurahan.
“Harapan kami, dengan status sebagai daerah percontohan, semua pihak harus bergerak bersama. Target kita, pelaksanaan bisa cepat dan berdampak nyata,” tegasnya.
Eva juga mengaku sudah meninjau langsung tiga lokasi dapur MBG. Ia optimistis, jika kebijakan ini dijalankan dengan baik, manfaatnya akan langsung dirasakan masyarakat.
“Bunda tadi sudah keliling ke tiga lokasi. Mudah-mudahan manfaatnya bisa langsung dirasakan,” tambahnya.
Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, mengatakan pihaknya ditugaskan menyiapkan infrastruktur dapur MBG. Namun, soal anggaran masih dalam pembahasan.
“Kita fokus ke pembangunan fisik. Untuk besarannya masih dibahas, apakah masuk APBD murni atau APBD perubahan,” jelas Dedi.
Dengan pembangunan dapur MBG, Pemkot berharap distribusi makanan bergizi gratis bisa lebih terpantau, menjangkau lebih banyak penerima manfaat, dan menjadi model yang bisa direplikasi daerah lain.
Evaluasi Pasca Keracunan Massal
Sebelumnya, Eva Dwiana menegaskan komitmennya mendukung penuh program MBG, terutama pasca insiden keracunan massal siswa di Kecamatan Sukabumi.
Senin, Bunda Eva menyampaikan akan membentuk tim khusus untuk mengawasi distribusi makanan di sekolah-sekolah.
“Bunda minta tolong kepada kepala sekolah untuk teliti soal makanan bergizi. Kalau perlu, dicicipi dulu,” katanya.
Ia mengakui keterbatasan kewenangan daerah karena MBG merupakan program pusat. Namun, Pemkot tetap akan memastikan pelaksanaannya berjalan baik.
“Kita ingin program pusat berjalan lancar. Ketelatenan kepala sekolah dan guru sangat penting,” jelasnya.
DPRD Minta Pengawasan Diperketat
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni, juga angkat suara soal insiden keracunan. Ia menegaskan perlunya evaluasi besar dan pengawasan ketat oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
“SPPI harus tahu proses dari mencuci bahan, memasak, hingga distribusi ke siswa. Semua harus terorganisir,” ujar Asroni.
Program MBG diharapkan mampu meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah dan mendukung tumbuh kembang generasi muda yang sehat dan cerdas.