Tidak Kooperatif, Sekdaprov Dikecam Himpunan Wartawan
Bandarlampung,
(MP)- Tidak kooperatif dalam membagun citra Bumi Ruwa Jurai ditunjukan kepada
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Arinal Djunaidi terhadap
sejumlah jurnalis yang mengkonfirmasi berita dugaan penganiayaan yang
dilakukannya terhadap salah satu pegawai anak perusahaan maskapai penerbangan
Garuda Indonesia PT Gapura Angkasa, Istahul Umam di Bandara Radin Inten,
baru-baru ini mendapat kecaman dari banyak kalangan.
Salah satunya datang dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Wartawan
Profesional Indonesia (AWPI) Provinsi Lampung. AWPI menilai ucapan Arinal bahwa
wartawan hanya mencari uang merupakan bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap
profesi jurnalis. Ucapan itu juga sangat tidak layak disampaikan oleh seorang
pejabat."Ucapan Arinal itu sebagai bentuk penghinaan terhadap profesi jurnalis. Wartawan hanya menyampaikan dan mengkonfirmasi terkait dugaan penganiayaan yang dilakuka Arinal, seharusnya sebagai pejabat yang mengerti hukum Arinal menjawab dengan baik apa yang dikonfirmasi wartawan.Bukan malah bersikap arogan," tegas Ketua DPD AWPI Provinsi Lampung, Jauhari. (19/4).
AWPI mendesak agar Arinal meminta maaf secara terbuka pada seluruh jurnalis melalui seluruh media massa yang ada di Lampung. Sebab perkataan Arinal itu sangat menyakiti para jurnalis."Jika dia tidak meminta maaf secara terbuka, maka kami akan menyerukan kepada seluruh wartawan untuk bersama-sama melaporkan Arinal ke pihak berwajib.

Seperti ramai diberitakan, saat di Islamic Center, Bandarlampung, Arinal Djunaidi menunjukkan sikap arogan kepada wartawan. Arinal juga menuduh wartawan hanya mencari uang atas pemberitaan itu.“Saya sakit hati dengan salah satu media online dan media cetak yang memberitakan saya. Kenapa yang lain tidak (memberitakan, Red)? Karena kamu orang mau cari duit,” ketus Arinal di Islamic Center, Senin (18/04).
Seharusnya, kata Arinal, wartawan terlebih dahulu mengkroscek informasi itu sebelum diberitakan. “Kalian tidak kroscek, sesuka hati. Harusnya kroscek ke saya jangan beritakan seenaknya. Masukkan ke situ (menunjuk hp wartawan). Tunggu kamu,” ujar Arinal dengan nada tinggi. (Red/Rilis)