Harapan saya, Rumah Sakit Umum Daerah Bandar Negara
Husada ini dapat menjadi rujukan, tumpuan, dan ujung tombak layanan
kesehatan bagi masyarakat serta sebagai Rumah Sakit tanpa kelas terbaik,
tidak hanya di Lampung tapi Se-Indonesia.
Demikian
disampaikan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo saat meresmikan UPTD Rumah
Sakit Umum Daerah Bandar Negara Husada, di Kecamatan Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (07/09/2017) siang.
.
Acara
yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Lampung, Bapak Bachtiar Basri,
Kadis Kesehatan, Perwakilan Rumah sakit Provinsi Lampung, BPJS, serta
jajaran Forkopimda tersebut, mengkuhkan Badan Pengawas Rumah Sakit
Provinsi Lampung.
.
Gubernur
Lampung M.Ridho Ficardo menyatakan, bahwa sudah menjadi kewajiban
Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyediakan layanan kesehatan bagi
masyarakat.
"Sudah
menjadi kewajiban kita untuk menyediakan layanan kesehatan bagi
masyarakat, melakukan akselerasi untuk meningkatkan kualitas rumah
sakit, terutama dari segi pelayanam, perlengkapan dan peralatan." tegas
Ridho
Lebih lanjut,
Gubernur Ridho menyatakan bahwa RS Bandar Negara Husada sebagai bagian
dari kota baru, bukan semata disiapkan untuk kota baru, tapi disiapkan
jauh lebih dari itu.
"RS
Bandar Negara Husada disiapkan untuk menunjang RSUD Abdul Moeloek yang
saat ini sering over capacity, dengan adanya Rumah Sakit ini harapannya
dapat memberikan dukungan layanan cepat-terpadu kepada masyarakat
Lampung." paparnya
Disisi
lain, Gubernur Ridho juga berpesan kepada Kabupaten/kota untuk dapat
memberikan layanan yang maksimal, sehingga layanan kesehatan dapat
merata dan tidak hanya bertumpu di Rumah Sakit Provinsi.
Sementara
itu, Kadis Kesehatan Provinsi Lampung, Dr.dr Reihana M.Kes menyatakan
bahwa Rumah Sakit Bandar Negara Husada merupakan Rumah Sakit tanpa kelas
yang memiliki fasilitas dan standarisasi layanan setara dengan Rumah
Sakit kelas 1.
Dalam
sambutannya Reihana melaporkan bahwa RS Bandar Negara Husada yang
dibangun diatas tanah seluas 20 ribu hektare dan memiliki luas bangunan
9.915 m2 tersebut, memiliki 104 kamar pasien, enam dokter umum, 34
perawat, 70 petugas kesehatan, dan masing-masing satu dokter spesialis
anak, kandungan, anestesi, bedah, dan penyakit dalam. Kemudian 19 bidan,
dua apoteker, tiga tenaga kefarmasian, satu sanitarian, tiga
nutrisionis, dan dua analis laboratorium
Dalam
peresmian tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara PT.Trans
Lampung dengan Dinas kesehatan Provinsi Lampung terkait penyediaan
sarana transportasi, dan MoU dengan Kepala BPJS cabang Bandar Lampung
terkait kerjasama untuk rujukan rumah sakit bagi pasien BPJS.
Gubernur
Ridho dalam peresmian tersebut menyerahkan bantian berupa mobil
ambulan, obat pelayan kesehatan untuk 15 kab/kota, makanan pendamping
asi untuk 15 kab/kota, alat cetak sarana sanitasi untuk 15 kab/kota,
serta uang operasional bagi duta hiv aids.