BATANGHARI--Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam
Nahrawi membuka Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Regional Sumatera VIII
Lampung yang diikuti 41 Pesantren se-Provinsi Lampung. "Semoga ke depan
banyak santri yang memperkuat sepak bola Indonesia, terutama santri dari
Lampung," ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi saat membuka
acara tersebut di Lapangan Merdeka, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur,
Senin (28/8/2017).
Pertandingan
perdana LSN dibuka berlangsung antara Pesantren Darussalam, Pasir
Sakti, Lampung Timur melawan Pesantren Raudlotul Qur'an, Metro. Menpora
yang hadir di lokasi dengan menaiki gajah dan menendang bola sebagai
tanda kick off LSN 2017.
Selain
itu, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua Umum PP RMI-NU KH Abdul
Ghofarrozin Sahal Mahfudz menaiki gajah untuk menuju ke lokasi
pertandingan. Acara ini juga dihadiri Gubernur Lampung Muhammad Ridho
Ficardo.
"Kami mendukung
penuh kegiatan ini. Semoga sportifitas tetap dijunjung tinggi serta
tunjukkan prilaku ahlakul karimah. Lebih baik kalah terhormat dengan
jujur dari pada menang dengan curang," kata Menpora.
Menpora
berharap PSSI dan KONI mampu menyeleksi bibit pemain yang bertanding
pada acara ini serta ditarik ke nasional, sehingga mampu membawa nama
Indonesia dikancah internasional. "Insya Allah kalau bukan tahun ini,
tahun depan kami akan memberikan dukungan berupa bantuan GOR di Lampung
Timur," kata Menpora.
LSN
berlangsung 28-31 Agustus 2017 di memperebutkan Piala Bupati Lamtim Hj.
Chusnunia Chalim, dengan total hadiah Rp28 juta. Ajang LSN U-17 diikuti
1.048 pesantren dari berbagai daerah di Indonesia.
Gubernur
Ridho berharap melalui Liga Santri Nusantara 2017 mampu memberikan
minat, dorongan, dan rangsangan bagi para Santri untuk menyukai sepak
bola. "Saya mengharapkan kepada seluruh peserta Liga Santri Nusantara
2017 senantiasa menjaga persahabatan antar seluruh peserta, serta
menjunjung tinggi fair play dan sportifitas dalam bermain," kata
Gubernur.
Kegiatan ini
menurut KH Abdul Ghofarrozin Sahal Mahfudz, menjelaskan menghimpun 23
ribu pesantren di seluruh Indonesia dengan total santri mencapai 4 juta.
"Salah satu bibit berbakat dari LSN bergabung di U-19 Indonesia dan
berkecimpung di level nasional seperti Yadi Mulyadi dari Purwakarta yang
bergabung di U-12 Indonesia," kata Abdul Ghofarrozin.
Dia
menjelaskan peserta yang mengikuti LSN ada 1.048 pesantren dan
penyumbang terbanyak dari Lampung. "Semoga ke depan lebih baik dan
memunculkan bibit profesional yang mampu bersaing di level nasional.
Semangat santri adalah semangat pantang menyerah dan inilah yang menjadi
dasar untuk juara tetapi harus dijunjung profesionalitas dan
kejujuran," kata dia.